Breaking News
- PSSI Nyatakan Tidak Tergesa-gesa Mencari Pelatih Baru Timnas Indonesia
- Teknologi AI Buka 90 Juta Peluang Kerja Baru, Pemerintah Siapkan Peta Jalan Nasional
- 64 Warga Terdampak Radiasi Cesium 137 di Serang Banten Masih Bertahan di Lokasi Penampungan
- Perkuat Perdagangan dan Investasi, Indonesia dan Brasil Sepakat Jalin Kemitraan Ekonomi Komprehensif
- KBRI Yangon Melaporkan 20 WNI Berhasil Kabur dari Lokasi Judi Online di Kompleks KK Park Myanmar
- 110 WNI Jadi Korban yang Dipekerjakan dalam Aktivitas Penipuan Online di Kamboja
- Diplomasi Kuliner Presiden Prabowo saat Menjamu Presiden Republik Afrika Selatan di Istana Merdeka
- Mayat Bocah yang Ditemukan dalam Toilet Masjid di Majalengka Merupakan Korban Pembunuhan
- Angin Kencang dan Curah Hujan Tinggi Picu Bencana di Sejumlah Daerah
- Survei Indonesia Political Opinion, Gerindra Puncaki Elektabilitas, PAN Tembus Lima Besar
BNPB Rilis Perkembangan Terbaru Sejumlah Bencana di Tanah Air akibat Cuaca Ekstrem
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan perkembangan terbaru dari penanganan sejumlah bencana yang terjadi di berbagai wilayah tanah air, yang dirangkum BNPB hingga Selasa (27/5/2025).
NewsPapersID
|
27 Mei 2025
Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan perkembangan terbaru dari penanganan sejumlah bencana yang terjadi di berbagai wilayah tanah air, yang dirangkum BNPB hingga Selasa (27/5/2025).
Musim pancaroba dan cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini menyebabkan berbagai bencana terjadi, mulai dari banjir pergerakan tanah, hingga kebakaran hutan.
"Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bersama BPBD dan pihak terkait lainnya, terus berupaya menanggulangi dampak bencana yang ditimbulkan." tulis BNPB dalam keterangannya, Selasa (27/5/2025).
Salah satu kejadian bencana terjadi di Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur, ketika hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah tersebut pada Senin (26/5/2025).
"Cuaca ekstrem ini mengakibatkan kerusakan 17 rumah rusak ringan, sembilan rumah rusak sedang dan satu rumah rusak berat di Desa Mlandingan Kulon, Kecamatan Mlandingan, dan berdampak pada 27 Kepala Keluarga (KK)/111 jiwa terdampak." lanjut keterangan BNPB.
