Dari Limbah Jadi Berkah: Pertamina Patra Niaga Sulawesi Wujudkan Kebun Raya Pucak Lebih Hijau dan Mandiri Lewat Program Eco-Cycle

Limbah organik yang selama ini dianggap “sampah” di Kebun Raya Pucak, kini bertransformasi menjadi sumber kehidupan baru. PT Pertamina Patra Niaga Sulawesi melalui salah satu unit operasinya, Aviation Fuel Terminal (AFT) Hasanuddin, menginisiasi program inovatif bernama Eco-Cycle
Dari Limbah Jadi Berkah: Pertamina Patra Niaga Sulawesi Wujudkan Kebun Raya Pucak Lebih Hijau dan Mandiri Lewat Program Eco-Cycle
olah limbah sampah Eco-Cycle

Maros, Sulawesi Selatan – Limbah organik yang selama ini dianggap “sampah” di Kebun Raya Pucak, kini bertransformasi menjadi sumber kehidupan baru. PT Pertamina Patra Niaga Sulawesi melalui salah satu unit operasinya, Aviation Fuel Terminal (AFT) Hasanuddin, menginisiasi program inovatif bernama Eco-Cycle, yang mengajak pengelola kebun dan komunitas lokal untuk mengubah limbah rumput dan kotoran sapi menjadi pupuk kompos berkualitas bagi tanaman koleksi di Kebun Raya Pucak, Maros, Sulawesi Selatan.

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang diadakan ini bukan sekadar edukasi, melainkan sebuah gerakan nyata untuk menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati sekaligus mengurangi dampak negatif limbah yang selama ini menumpuk dan berpotensi mencemari lingkungan.

Dalam suasana hangat dan interaktif di Aula Kantor Kebun Raya Pucak, para peserta termasuk pengelola kebun dan perwakilan Kelompok Wanita Tani Baji Minasa, desa binaan Pertamina Patra Niaga Sulawesi berbagi ilmu dan praktik langsung pembuatan kompos menggunakan bahan limbah lokal seperti potongan rumput, daun kering, dan kotoran sapi yang selama ini kurang dimanfaatkan. “Kami ingin mengubah cara pandang terhadap limbah. Apa yang dulu hanya dianggap masalah, sekarang menjadi solusi untuk keberlangsungan taman ini,” ungkap Andreas Yanuar Arinawan, AFT Manager Hasanuddin.

Lebih lanjut, Andreas mengatakan “Program Eco-Cycle ini juga membuka peluang agar Kebun Raya Pucak bisa mandiri dalam penyediaan pupuk organik sekaligus menginspirasi komunitas lokal untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan.”

Selain transfer ilmu dan praktik langsung, AFT Hasanuddin juga memberikan dukungan alat dan bahan pendukung pengomposan seperti compost bag, starter, dan mikroorganisme lokal (MOL) agar proses pembuatan kompos berjalan maksimal dan dapat dilanjutkan secara berkelanjutan.