Yogyakarta - Pasca viralnya pemberitaan tentang 84 perguruan tinggi swasta yang terancam ditutup, yang diberitakan pada tanggal 11 Agustus 2024 lalu oleh berbagai media, mendapat respon dari sejumlah kalangan.
Salah satu kampus yang merespon pemberitaan tersebut adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Alma Ata Yogyakarta, yang mengkritisi pemberitaan salah satu stasiun televisi yang menggunakan visual aktivitas di lingkungan kampus Universitas Alma Ata dalam beritanya.
Ketua Kementerian Kajian dan Aksi Strategis BEM Universitas Alma Ata, Muhamad Rizki Mohtar mengatakan, penggunaan visual kampus Universitas Alma Ata dalam pemberitaan tersebut membuat kesan seakan-akan Universitas Alma Ata termasuk ke dalam 84 PTS yang akan ditutup.
"Seakan-akan Universitas Alma Ata termasuk ke dalam 84 PTS yang akan ditutup. Tentunya hal ini sangat merugikan Universitas Alma Ata, dan hal tersebut menyita perhatian berbagai pihak terutama civitas akademika dan mahasiswa Universitas Alma Ata Yogyakarta." kata Rizki dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/8/2024).
"Sudah pasti saya sebagai mahasiswa Universitas Alma Ata yang datang jauh-jauh dari Indonesia Timur untuk kuliah di Universitas Alma Ata merasa sangat dirugikan dengan adanya pemberitaan mengenai 84 perguruan tinggi swasta yang akan ditutup, dengan menggunakan Universitas Alma Ata sebagai visualisasi video, seakan-akan menggambarkan bahwa Universitas Alma Ata termasuk dalam 84 perguruan tinggi tersebut. Padahal saya tertarik masuk ke Universitas Alma Ata karena Universitas Alma Ata termasuk dalam perguruan tinggi swasta terbaik di Yogyakarta," bebernya.