Pertamina Patra Niaga Sulawesi Sukses Penuhi Kebutuhan Energi Selama Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 1445 H
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi sukses mengawal pasokan energi utamanya produk BBM, LPG dan Avtur bagi masyarakat di Sulawesi pada momen Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.

Makassar, Sulawesi Selatan – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi sukses mengawal pasokan energi utamanya produk BBM, LPG dan Avtur bagi masyarakat di Sulawesi pada momen Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.
Hal itu terlihat pada penutupan Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (Satgas Rafi) di Kantor Pertamina Regional Sulawesi, yang mana Satgas Rafi Pertamina sendiri telah berjalan sejak 15 Maret hingga 21 April 2024.
Keberhasilan Pertamina menjalankan Satgas Rafi menurut Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Erwin Dwiyanto, adalah berkat koordinasi dan kerjasama yang baik lintas stakeholders serta dedikasi seluruh tim Pertamina yang bertugas sesuai fungsinya masing-masing.
“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi tingginya kepada seluruh stakeholders terkait yaitu Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kota, Pemerintah Daerah, serta TNI dan Polri yang berperan aktif mensukseskan distribusi energi kepada masyarakat diseluruh wilayah Sulawesi. Dan tak lupa apresiasi setingginya juga kepada internal Pertamina yang selalu sigap mengawal energi terutama selama masa Satgas ini,” ucap Erwin.
“Alhamdulillah Pertamina Regional Sulawesi dapat mengantisipasi dan menyiapkan segala sesuatunya dengan baik dalam masa Ramadan dan Idul Fitri ini, sehingga kebutuhan energi masyarakat dapat terpenuhi. Keberhasilan ini tercermin pada angka angka realisasi konsumsi BBM, LPG dan Avtur,” imbuhnya.
Erwin mengungkapkan beberapa catatan, diantaranya adanya kenaikan tertinggi pada beberapa produk seperti penggunaan Gasoline (Pertalite dan Pertamax Series) mengalami kenaikan sebesar 8,6% dari penggunaan normal harian yakni 7.380 KL/day, dimana puncak penyaluran terjadi pada H-1 lebaran sebesar 10.886 KL atau penambahan 32% dari penyaluran normal.