
Makkah, Arab Saudi – Kementerian Agama mengkritisi kebijakan Garudan Indonesia yang mengubah rute penerbangan 46 kloter haji Indonesia gelombang pertama.
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid mengatakan, ada dampak sistemik yang ditimbulkan dan menjadi sangat merepotkan dalam pengaturan pelayanan kepulangan jemaah haji.
“Perubahan slot time tersebut, dampaknya sangat merepotkan,” kata Subhan Cholid, di Makkah, dilansir dari laman resmi Kementerian Agama, Selasa (25/6/2024).
“Garuda Indonesia gagal menyediakan slot time di Bandara Jeddah. Akibatnya ada perubahan slot time kepulangan untuk 46 kloter gelombang pertama yang seharusnya melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, menjadi melalui bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah,” beber Subhan Cholid.
Sebelumnya, Garuda Indonesia mengubah rute penerbangan 46 kelompok terbang (kloter) jemaah haji Indonesia gelombang pertama.
Jemaah yang seharusnya pulang dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, berubah menjadi pulang melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Kemudian, pergerakan jemaah haji Indonesia terbagi dalam dua gelombang. Pertama, jemaah haji dari Tanah Air mendarat di Bandara AMAA Madinah, lalu ke Madinah, Makkah, baru pulang melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah.