Jakarta – Obesitas adalah akumulasi lemak abnormal yang dapat mengganggu Kesehatan. Obesitas adalah permasalahan umum pada anak-anak pada masa sekarang ini karena dapat menyebabkan efek negatif untuk kesehatan.
Dilansir dari keterangan tertulis Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, dibalik kesan lucu dan menggemaskan pada anak yang mengalami obesitas, tersimpan risiko sindrom metabolik yang berkaitan dengan penyakit jantung koroner, stroke, dan pembuluh darah.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof. Dante Saksono Harbuwono dalam acara “Multi-Stakeholders Dialogue” Peringatan Hari Obesitas Sedunia Tahun 2024 di Jakarta, Selasa (5/3/2024).
“Jadi, kalau kita membiarkan anak-anak itu tetap gemuk, maka kita menyimpan tabungan anak tersebut untuk menjadi penyakit jantung dan pembuluh darah di masa yang akan datang,” kata Dante Saksono.
Dante menjelaskan, akar permasalahan obesitas pada anak bersumber dari keluarga. Apabila orang tuanya gemuk maka anaknya juga gemuk, karena anak mengikuti pola hidup orang tuanya. Hal ini dapat ditanggulangi dengan menerapkan pola hidup sehat di dalam keluarga.
Kementerian Kesehatan telah memiliki pedoman gizi seimbang Isi Piringku, yang menyarankan konsumsi lebih banyak makanan berkandungan protein dibandingkan karbohidrat dalam satu piring sekali makan. Anak-anak memerlukan banyak protein untuk tumbuh kembangnya dan bukan dengan memperbanyak karbohidrat.
“Karbohidrat tetap penting untuk energi, tetapi kita batasi, kita gunakan untuk mencegah supaya anak-anak tidak gemuk,” tambah Prof Dante.